Daswara.com, Jakarta – Aliansi Pengusaha Holtikultura Indonesia menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Kementerian Perdagangan Republik Indonesia hari ini, Selasa (29/10/2024).
Dalam aksi tersebut, para pengusaha hortikultura melakukan aksi simbolis dengan melempar bawang ke arah gedung kementerian sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan sektor pertanian, khususnya komoditas bawang.
Koordinator lapangan Penri Sitompul, menyampaikan bahwa aksi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi petani bawang yang semakin terpuruk. Menurutnya, kebijakan pemerintah terkait impor bawang yang terlalu sering dan tanpa pertimbangan matang telah menyebabkan harga jual bawang di tingkat petani anjlok.
“Kami meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib petani bawang. Kebijakan impor harus lebih bijak dan mempertimbangkan kondisi produksi dalam negeri. Petani sudah bekerja keras, tetapi hasil panen mereka seringkali tidak sebanding dengan biaya produksi,” ujar Penri Sitompul.
Selain aksi lempar bawang, para demonstran juga membawa sejumlah spanduk dan poster berisi tuntutan-tuntutan kepada pemerintah khususnya kementerian Perdagangan RI.
Penri, akrab disapa, menjelaskan kerja untuk Rakyat, itulah Pesan Bapak Presiden Prabowo kepada para menteri di kabinetnya, pesan ini bukanlah sekedar pesan biasa tetapi ini menjadi landasan bagi kerja kabinet kedepan nantinya.
“Akan tetapi kami para pelaku usaha yang bergerak dibidang holtikultura mendapatkan masalah besar yang sangat krusial yaitu terkait kebutuhan dasar para pelaku usaha untuk melakukan usaha terhalangi, dipersulit oleh birokrasi dan dugaan permainan kotor para oknum di kementerian Perdagangan RI,” ujarnya.
Temuan dilapangan cukup mengerikan dan bombastis, lanjut Penri, tata kelola impor semacam menjadi proyek yang dimainkan, diskriminatif berpihak pada oknum tertentu, tidak transparan, tidak merata dan adanya dugaan praktik KKN serta monopoli.
“Bayangkan para pelaku usaha memiliki karyawan yang bekerja akan tetapi terpaksa berhenti dan dirumahkan akibat tidak adanya bahan baku karena dugaan praktik kotor mafia didalam Kementerian Perdagangan RI,” tegasnya.
Oleh sebab itu, para pelaku usaha dan pekerja yang tergabung dalam Aliansi Pengusaha Holtikuktura menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
- Meminta dengan hormat kepada Bapak Presiden RI Prabowo berani menindak
tegas, mengusut tuntas dugaan praktik KKN dalam Tata Kelola Impor di Kementetian Perdagangan RI. - Mendesak APH (Aparat Penegak Hukum) Kepolisian, Kejaksaan Agung, KPK, Ombudsman RI, KPPU RI untuk memanggil dan memeriksa Budi Santoso (Menteri Perdagangan RI) serta jajarannya terkait dugaan KKN dalam Tata kelola impor di Kementerian Perdagangan RI.
- Usut Tuntas Dugaan KKN dalam Tata Kelola Impor di Kementetian
Perdagamgan RI.