DPR Sebut IMF Pernah Jerumuskan Indonesia, Ingatkan Pemerintah Krisis Ekonomi 1997

oleh

Anggota DPR Komisi XI DPR RI Kamrussamad mengingatkan Presiden Jokowi agar waspada dan tidak mudah mempercayai sepenuhnya saran-saran IMF. Kamrussamad mengingatkan bahwa di krisis ekonomi 1997 adalah bukti dimana resep IMF tidak manjur mengatasi permasalahan ekonomi Indonesia.

“IMF sudah terlalu sering menyebut dunia dalam ketidakpastian. Krisis akan terjadi dan seakan-akan ketakutan sengaja diciptakan untuk menjadi pintu masuk resep-resep IMF.”

“Belajar dari krisis 1997, resep IMF alih-alih menyehatkan justru membuat kondisi perekonomian Indonesia terpuruk. Resep IMF yang berujung pada penandatanganan Letter of Intent (LoI) dua kali, tidak menyelesaikan apapun. Kondisi Indonesia malah semakin buruk. Rupiah semakin terpuruk. 16 Bank dilikuidas.Rush terjadi di mana-mana.”

“Sudah jatuh tertimpa tangga. Di saat pemerintah tidak punya uang 600 triliun sebagai dana talangan perbankan yang mengalami negativespread, IMF meresepkan kebijakan obligasi rekap (OR) dimana pemerintah hanya membayar bunga sebesar 10 persen. IMF memberi saran dengan istilah rekayasa akuntansi, pemerintah tidak punya tunai 600 Triliun sebagai dana talangan, tapi punya kemampuan bayar bunga 10 persen. Akibatnya, inilah yang membebani APBN puluhan tahun.”

“Presiden Jokowi jangan begitu saja percaya dengan lIMF. Karena bukan tidak mungkin ada skenario yang diciptakan untuk menutupi ketidakmampuan IMF dalam menangani tantangan ekonomi global. Atau, perlu diantisipasi adanya skenario inflasi tinggi, agar resep-resep IMF bisa dijalankan di negara-negara yang terkena krisis.”

No More Posts Available.

No more pages to load.