Menjelang pelaksanaan Pilkada tahun 2024, Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kabupaten Banjarnegara masih menunggu hilal arah rekomendasi partai dari DPP.
Ketua Desk Pilkada DPC PPP Banjarnegara, Hasanudin menyatakan, pihaknya sebelumnya telah melaksanakan tahapan pendaftaran hingga paparan gagasan kepemimpinan Banjarnegara untuk lima tahun mendatang.
“Sebagai bagian dari tindaklanjut tersebut, kami telah melaporkan dan mengajukan permohonan ke DPP PPP melalui DPW Provinsi Jawa Tengah, terkait tindaklanjut berikutnya yaitu penerbitan rekomendasi,” kata Hasanudin.
Mengenai adanya klaim sepihak terkait isu rekomendasi, Hasanudin menyatakan hingga saat ini DPP PPP belum mengeluarkan rekomendasi terkait Pilkada Kabupaten Banjarnegara.
“Perkembangan politik memang dinamis, namun perlu kami sampaikan bahwa yang diamanahkan oleh partai yang di atur oleh PO PPP No 13 Tahun 2024 Tentang Pencalonan dalam Pemilukada Tahun 2024, telah kami laksanakan secara maksimal,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan tersebut terhitung mulai dari tahapan persiapan, pendaftaran, usulan hingga hasilnya disampaikan perkembangan dinamika politik di Banjarnegara menjelang diselenggarakannya Pilkada 2024.
“Memang dalam usulan tersebut, hanya ada tiga orang yang diusulkan DPC PPP Kabupaten Banjarnegara, karena mereka lah yang mendaftar dan mengikuti proses mekanisme yang kami tentukan. Adapaun muncul nama lain, mungkin mereka mendaftar secara langsung lewat DPW atau DPP, sehingga kami tidak mengetahui hal tersebut,” jelasnya.
Mengenai nama yang diusulkan, Hasanudin menegaskan telah melalui proses Rapat Pengurus DPC dan berkonsultasi dengan meminta arahan alim ulama/kyai yang tergabung dalam kepengurus baik sebagai; Majelis Pertimbangan, Majelis Syaria’ah dan Majelis Pakar DPC PPP Kabupaten Banjarnegara.
“Maka menanggapi pemberitaan di media terkait penyebutan PPP dalam gerbong koalisi pasangan tertentu, hal itu merupakan dinamika politik, wajar saja hal itu muncul dan itu kan bisa menjadi bagian cara untuk memperoleh simpatik terutama para pengambil kebijakan yang akan mengeluarkan rekomendasi. Ya, silahkan saja mengklaim, yang terpenting PPP sampai saat ini masih menunggu hilal rekomendasi,” ungkapnya.
Dalam keterangan lain, Edy Purwanto selaku Kettua DPC PPP Kabupaten Banjarnegara menyampaikan masih menunggu rekomendasi terbit, apakah nantinya sesuai atau ada perubahan dengan usulan DPC.
“Kita tunggu saja, tentunya setiap keputusan yang diambil akan melahirkan konsekuensi, lihat saja apakah nantinya keputusan tersebut akan berdampak terhadap kemaajuan atau sebaliknya yaitu kemunduran PPP di Banjarnegara,” kata Edy.
Edy mengajak semua pihak menunggu dan berharap rekomendasi DPP akan memberikan yang terbaik untuk PPP Banjarnegara ke depan.