Bupati Kaimana Freddy Thie akan membentuk tim penegak hukum untuk mengawal polemik penambangan liar di Distrik Yamor dan Etna. Pembentukan tim itu dibahas dalam rapat koordinasi Pemda Kaimana dengan DPRD, Forkopimda, TNI-Polri, kepala distrik hingga aktivis lingkungan.
“Kami mengadakan rapat terkait dengan polemik isu penambangan liar yang sempat menjadi perbincangan masyarakat di berbagai media, isu terkait penambangan ini beroperasi di wilayah Distrik Teluk Etna dan Distrik Yamor,” kata Freddy Thie di Kaimana, Senin (17/04/2023).
Dalam rapat itu, Bupati Freddy Thie ingin memastikan aktivitas penambangan di dua distrik tersebut tidak mengganggu masyarakat setempat. Oleh karenanya, ia meminta masukan berbagai pihak untuk bagaimana mengatasi dampak di kemudian hari.
“Masukan dan langkah-langkah strategis dari jajaran Forkopimda, DPRD, dan TNI- Polri terkait aktivitas penambangan dibicarakan dalam rapat ini. Karena fokus pembahasan rapat adalah bagaimana aktivitas penambangan harusnya berpihak pada masyarakat, sebab ini memiliki dampak positif dan negatif,” jelasnya.
Menurut Bupati Freddy Thie, adanya aktivitas penambangan memang akan membantu masyarakat, baik dalam hal pekerjaan maupun dampak positif lainnya. Namun Freddy Thie tak menutup kemungkinan ada dampak negatif yang juga perlu diperhatikan.
“Ketidakjelasan status penambangan ini dikhawatirkan akan berdampak pada kerusakan serta keberlanjutan lingkungan hidup. Maka, menindaklanjutinya kami segera membentuk tim.
Pada prinsipnya, lanjut Freddy Thie, pembentukan tim bertujuan untuk mencari tahu terkait praktik penambangan, mengadvokasi, dan akan melakukan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat sehingga dapat dilaporkan kepada pemerintah daerah.
“Nah, selanjutnya kami di Pemda Kaimana akan mengambil langkah tegas. Saya menegaskan bahwa persoalan semacam ini tentunya harus disikapi secara serius,
tentunya dengan membutuhkan bantuan dan kolaborasi seluruh Forkopimda dan aparat keamanan TNI- Polri,” imbuhnya.